Tidak dapat dipungkiri bahwa berlatih (drum) menggunakan metronome dalam waktu yang lama terkadang bisa membosankan dan membuat jadi jenuh, mungkin karena jenis suaranya, volumenya ataupun jenis latihannya. Padahal setiap musisi dianjurkan untuk berlatih menggunakan metronome, terkhususnya para drummer karena itu tugasnya untuk menjadi “metronome” bagi rekan musisi di sebuah band misalnya. Latihan dengan metronome sangat banyak manfaatnya bagi musisi.
Apa yang bisa kita lakukan agar berlaih dengan metronome bisa menjadi lebih fun dan tidak membosankan?? Pertama kita harus mengetahui tujuan utama latihan dengan metronome serta fungsi dan cara pemakaiannya dalam latihan. Contoh saat berlatih memainkan sebuah groove misalnya dengan metronome 70bpm untuk not 1/4 nya, kita harus memastikan bahwa setiap not 1/4 yang kita mainkan itu jatuh persis di setiap klik dan not selain 1/4 yang kita mainkan jaraknya dan penempatannya harus sesuai pada posisinya. Hasil dari latihan ini jika diterapkan dengan baik adalah groove kita akan semakin “tight” saat memainkan groove tanpa metronome lagi.
Contoh kedua adalah saat latihan rudiment, bagamana kita tahu bahwa single stroke (RLRL) yang kita mainkan adalah not 1/4, 1/8 atau triplet seandainya kita latihan tanpa metronome misalnya? Disini fungsi metronome untuk memberikan ketukan/pulse, agar kita tahu dimana ketukan itu mulai dan berapa not yang harus kita mainkan diantara setiap ketuk.
Agar latihan dengan metronome tidak menjadi membosankan, kita dapat menggunakan sebuah lagu pop misalnya sebagai metronome. Secara sebuah lagu pop pada umumnya mempunyai tempo yang sama dari awal lagu sampai akhir. Jadi kita bisa latihan basic rudiments tanpa harus mendengarkan bunyi klik, asalkan tetap diperhatikan bahwa not yang tepat harus jatoh pada ketukannya.Harus diperhatikan juga saat latihan groove menggunakan metronome, saat metronome tidak terdengar lagi, itulah tandanya kita sudah main “on the klick”, karena suara metronomenya tertutup oleh suara drum.
Selamat berlatih.
to be continue…
by Kukuh Hario Yudo
MSI Head of Drum